Yudishtira Blog' s
Kamis, 24 Agustus 2017
Menjadi Peduli Itu Nikmat
Selasa, 20 Juli 2010
GURU itu tidak sekedar bisa Mengajar
Tergerak dari pernyataan di wall di account Facebook oleh salah satu guru tercinta di jaman SMP dulu, sebuah pernyataan sederhana dari beliau kalau tidak salah begini ""sperti apa seh guru yg baik itu?...kok...sukanya "ndakik" tapi murid blas ra 'mudeng' ato yang 'biasa' saja tapi kena dihati dan pkiran murid?..brbrbrbrbrbrbrrrrrrr.."".. sebuah pertanyaan sederhana sebenarnya, akan tetapi akan mampu memberikan satu shock terapi yang maha dahsyat jika benar-benar di rasakan dan diresapi oleh insan pendidik..., mengapa sederhana karena sebenarnya satu jawaban, jadilah Guru yang bisa MENDIDIK dan tidak sekedar bisa MENGAJAR.. lha.. lho.. memang-nya antara mendidik dan mengajar itu berbeda.
Dari pemahaman yang pernah saya ketahui dan saya baca bahwa Mendidik (pedagogy) yang dikatakan oleh sebagian orang sebagai pranata yang dapat menjalankan tiga fungsi sekaligus., yaitu :
Pertama, mempersiapkan generasi muda untuk untuk memegang peranan-peranan tertentu pada masamendatang.
Kedua, mentransfer pengetahuan, sesuai dengan peranan yang diharapkan;.
Ketiga, mentransfer nilai-nilai dalam rangka memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat sebagai prasyarat bagi kelangsungan hidup masyarakat dan peradaban. Butir kedua dan ketiga di atas memberikan pengertian bahwa mendidik bukan hanya transfer of knowledge tetapi juga transfer of value. Dengan demikian pendidikan dapat menjadi helper bagi umat manusia.
Sementara mengajar hanya pada tataran transfer of knowledge. Namun jika mengajar yang diikuti oleh kegiatan belajar-mengajar secara bersinergi sehingga materi yang disampaikan dapat meningkatkan wawasan keilmuwan, tumbuhnya keterampilan dan menghasilkan peru bahan sikap mental/kepribadian, sesuai dengan nilai-nilai absolut (sesuai syariat) dan nilai-nilai nisbi yang berlaku di lingkungan masyarakat dan bangsa bagi anak didik adalah kegiatan mendidik.
Dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, kerap kali guru merasa jenuh dan bosan apalagi jika usaha keras yang dilakukannya tidak membuahkan hasil yang diharapkan, hasil belajar siswa kurang baik dan keperibadiaan siswapun tidak mencerminkan akhlak yang mulia. Apa yang salah dalam diri guru, sebagai langkah untuk mengantisipasi hal tersebut guru dapat menjadikan modal berikut dalam pembelajaran;
Rasa kasih sayang yang tulus dari pendidik pada anak didik;
Keikhlasan untuk membantu, membimbing dan mengarahkan anak didik untuk menjadi dirinya sendiri.
Keteladanan dalam arti selalu tampil dalam pikiran, perasaan, sikap dan perilaku sesuai dengan syari’at, dalam arti satu antara perkataan dan perbuatan.
Untuk menjadi pendidik yang profesional guru di haruskan memiliki kompetensi keperibadiaan, keprofesionalan, pedagogik dan sosial, dengan rincian sebagai berikut:
Kompetensi Keperibadiaan ; Beriman dan bertaqwa, Berakhlaq mulia, Arif dan bijaksana, Mantap, Berwibawa, Stabil, Dewasa, Jujur, Teladan, Obyektif menilai kinerja diri sendiri, Mengembangkan diri secara mandiri & berkelanjutan;Dengan demikian maka Guru tidak sekedar mengajar akan tetapi harus mendidik juga, dan hal inilah yang saat ini sudah mulai bergeser dari jiwa dan kepribadian Guru-guru muda di negeri ini; pondasi dalam pendidikan yang begitu dalam "- ING NGARSO SUNG TULODHO - ING MADYA MBANGUN KARSO - TUTWURI HANDAYANI" saat ini hanya sebatas slogan saja...
Kompetensi Keprofesionalan ; Menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuia dengan standar isi program satuan pendidikan,mata pelajaran,mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampuh serta mengusai konsep-konsep dan metode disiplin keilmuwan, teknologi atau seni yang relevan;
Kompetensi Pedagogik; Pemahaman wawasan atau landasan Pendidikan, Pemahaman terhadap peserta didik, Pengembangan Kurikulum/Silabus, Perencanaan Pembelajaran, Pelaksanaan Pembelajaran yang mendidik dan dialogis, Pemanfaatan teknologi pembelajaran, Evaluasi hasil belajar , Pengembangan potensi peserta didik;
Kompetensi Sosial; Berkomunikasi lisan dan tulisan atau isyarat,menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, , Bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan dan serta orangtua dan masyarakat, Menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan Dengan modal profesional dan pendekataan da’awi , Insya Allah guru akan menjadi pendidik yang mampu menghantarkan anak didiknya menjadi Insan yang cerdas dan sholeh. Mari kita buktikan dan wujudkan.
Sumber : Rangkuman dari beberapa sumber bacaan.
"Aku didikasikan tulisan ini untuk Ibunda Sri Mulyati"".. maaf bu jika tidak sesuai he..he.he.he.
Rabu, 03 Februari 2010
Tayangan Segerr Bener VS Opera Van Java
Segerrr Benerr yang ditayangkan ANTV dan Opera Van Java yang ditayangkan Trans7, sebenarnya awal-nya dua acara ini cukup menghibur dengan banyolan dan komedian yang memiliki karakter kuat pada setiap episode-nya, akan tetapi pada bulan puasa kemaren hal ini muncul dengan bentuk kekerasan fisik yang diterima oleh salah satu pemain untuk memancing gelak tawa penonton. Jika di Opera Van Jawa Aziz Gagap sebagai obyek-nya walau akhirnya berkembang ke beberapa pemain lainnya, dan untuk Segerrr Benerrr Ohang yang menjadi korban dari aksi kekerasan itu. Walaupun alat yang digunakan sebagai media terbuat dari bahan tidak berbahaya (foam) gabus, akan tetapi tindakan dan perilaku inilah yang kemungkinan akan ditiru oleh penonton apalagi yang dibawah umur yang belum bisa memahami dengan baik apa yang dilihat dalam tayanang tersebut.
Yang lebih ironis lagi jam tayang kedua acara tersebut masih sore dimana anak-anak masih dimungkinkan untuk menonton-nya, dan penayangannya-pun hampir tiap hari. Apakah Lembaga-lembaga terkait tidak melihat atau bahkan menutup mata dengan tayangan-tayangan yang seperti ini, jangan sepelekan hal ini, karena tingkat emosional orang itu berbeda-beda, dan kecenderungan tayangan televisi begitu besar dalam mempengaruhi cara pandang dan pola pikir penontonnya harus juga diperhatikan, semoga lembaga-lembaga yang berkompeten mampu mengambil sikap dan langkah bijaksana untuk menyelematkan anak bangsa.
Kamis, 02 Juli 2009
Tayangan Televisi Saat Ini Begitu Jauh Dari Ajaran Kesederhanaan, Moralitas, Nasionalisme dan Realitas Kehidupan
Ketika saya kecil hanya ada satu stasiun televisi yang bisa aku tonton, yaitu Televisi Republik Indonesia (TVRI), meskipun dengan televisi hitam putih namun aku begitu menikmati setiap acara dan tayangan yang disajikan. Masih teringat dalam benakku ketika hari menjelang petang, berebut untuk segera pulang dari bermain bola ditanah lapang, dengan harapan bisa lekas mandi dan melotitin acara FILM kartun, ada Donald Bebek, Mikey Mouse, Flash Gordon, Deni Manusia Ikan. Begitu beranjak malam berisi tentang perbincangan para pakar dan terkadang diselingi dengan tayangan documenter tentang pengetahuan berbagai hal. Belum lagi ada acara Cerdas Cermat, Cerdas Tangkas, Klompencapir, Kuis Tak Tik Bom, Berpacu Dalam Melodi dan masih banyak lagi tayangan yang mendidik dan memberikan teladan yang baik bagi perkembangan pola pikir anak-anak.
Dari TVRI ini pula pemirsa di manjakan dengan tayangan olah raga berupa Arena dan Juara, Dari Gelanggang ke Gelanggang, belum lagi jika ada siaran langsung Tinju Ellyas Pical, Kejuaraan Bulu Tangkis atau Team Sepakbola Indonesia bertanding. Serasa begitu menghibur dengan kemasan yang manis, Belum lagi suguhan sinetron yang mampu membangkitkan emosi penonton dengan disajikan secara santun dan tetap memperhatikan nilai budaya, mengangkat dan menumbuhkan nasionalisme memberikan tauladan dan pendidikan yang baik.
Ambil contoh seperti Sinetron Jendela Rumah Kita, Serumpun Bambu, Rumah Masa Depan, Sengsara Membawa Nikmat, Siti Nurbaya dan masih banyak yang lainnya lagi. Dari sinetron-sinetron tadi terkandung misi yang jelas ada pembelajaran yang sangat berharga dalam menumbuhkan dan mendoktrin pola pikir apalagi anak-anak. Dari sisi budayapun tidak ketinggalan, untuk tayangan seperti Wayang Kulit, Ketoprak, Wayang Golek, Ludruk, Ria Jenaka ataupun dari budaya lain dari seluruh daerah di Nusantara ini.
Dari para pemain-pun terkesan lebih santun dan bisa memberikan tauladan yang baik dari cara berpakaian maupun tata bahasa dan berbicara.
Jika sudah demikian akan semakin sulit untuk bisa mengembalikan mereka pada realitas kehidupan nyata. Memang ada tayangan rohani pada acara televisi akan tetapi terkadang tayangan seperti ini terjebak pada konsep dan konteks serta
Semoga insan pertelevisian bisa lebih mengerti dan memahami serta memiliki moralitas dalam menentukan program acaranya demi masa depan anak bangsa, amiin..
Rabu, 01 Juli 2009
Flexi, Memang Bukan Telepon Biasa..!!
Pertama kali menggunakan kartu ini memang belum lama kurang lebih baru 2 bulan ini, hal ini juga karena tuntutan pekerjaan, yang mengharuskan selalu ada komunikasi lebih intens lagi dengan beberapa rekan mahasiswa yang sedang mengadakan magang kerja dan penelitian di lapangan, dengan alasan mayoritas temen kerja mengunakan kartu ini dan beberapa relasi juga menggunakan kartu ini maka memaksaku untuk menggunakan Kartu Flexi untuk memperlancar komunikasi-ku yang selama ini begitu setia dengan Simpati. Akhirnya karena tuntutan tersebut kini harus double pengeluaran, selain untuk pulsa Simpati, sekarang ditambah dengan pulsa Flexi.
Dibandingkan dengan simpati memang dari pemakaian dan tarif pulsa cenderung lebih murah; isi ulang yang ditawarkan-pun cenderung lebih murah dan beragam jumlah pulsanya, sehingga jika uang menipis dapat mengisi ulang dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan SIMPATI, Mentari, XL atau yang lainnya.
Selain murah Flexi yang sekarang memiliki bebarapa kelebihan, antara lain :
- Kemampuan kapasitas lebih tinggi sehingga mampu mengatasi pangilan yang jauh lebih banyak;
- Memiliki kemampuan akses data dengan kecepatan tinggi;
- Radiasi rendah tidak berbahaya terhadap kesehatan;
- Mampu melakukan integrasi suara, dan atau video; tawaran yang menggiurkan adalah harga yang relatif murah.
- Aktivasi fitur-fitur tidak dikenakan biaya.
- Koneksi jika sewaktu dilakukan pembicaraan sering putus-putus sehingga membuat tidak nyaman
- Jaringan masih terbatas dalam arti bahwa tidak bisa bebas untuk menelpon diluar kode area.
- Pesawat dalam keadaan off, jika dihubungi masih memperdengarkan nada sambung, sehingga sering terjadi salah paham.
- Sering salah sambung jika kebetulan sedang di combo, nomor combo yang dikasihkan kita adalah nomor yang telah dan atau pernah dipakai orang lain.
Demikian tulisan ini semoga bermanfaat dan terima kasih.
Kamis, 25 Juni 2009
Karena Aku Lelakimu
kau hadir tawarkan hangat dalam peluk dan rengkuhmu
kau ada dengan beribu harapan dan berjuta impian akan sebuah masa depan
kau berceloteh tentang indah-nya hidup
aku terhanyut...
aku terbuai...
aku mabuk...
ku terkapar disudut altar ranjang pemujaan
ketika kau tawarkan secawan kenikmatan
ku terkulai lunglai dalam batas mampuku
ketika kau pasrah dan berserah ikuti iramaku
mata ini sayu
lidah ini kelu
hati ini beku
jiwa ini membiru
ku tersentak dan tersadar
betapa kau mencintaiku
betapa kau mengasihiku
betapa kau menyayangiku
terima kasih cinta,
kau bawakan letupaan bara kehidupan
kau percikkan api semangat perubahan
kau percaya sepenuhnya padaku
karena aku lelakimu
medio, Juni 2009
Selasa, 23 Juni 2009
Cafe Book Gigabyte M912 (Alnect Computer) Harga Terjangkau dan Elegant
Intel
Atom
Processor N270 1.6GHz, 8.9
LCD panel/WXGA 1280x768 / WSVGA 1024x600 (w/Touch screen,
180 derajat rotation angle, LED Backlight), 2.5
Memory 9.5mm SATA HDD 160GB, 1GB DDR2 SO-DIMM, Webcam, Wifi, Bluetooth, Integrated Genuine OS Windows XP Home Edition.
Demikian semoga bermanfaat dan terima kasih
Menjadi Peduli Itu Nikmat
Peduli, satu kata berjuta makna, jika dalam kamus besar Bahasa Indonesia Peduli lebih dimaknai sebagai sebuah arti memperhatikan , walau ...
-
Seminar Sehari yang diadakan pada hari Kamis, 16 April 2009, bertempat di RM Asyifa Blitar oleh Akademi Ma najemen Perpajakan Indonesia (AMP...
-
Pada bulan Maret 2009 yang lalu, ketika acara lomba mewarnai tingkat TK dan PAUD di Depag Kabupaten Blitar, dimana yang mengadakan adalah TK...
-
Ketika masih kecil masih ingat dalam angan saya dimana, akan selalu ditanya, apa cita-citamu setelah besar nanti; Yang tergambar dalam benak...